Sebagian besar isi dari AL-Quran adalah kisah, dimana kita bisa mengambil ibrah dari cerita-cerita tersebut. terdapat banyak kisah para nabi dan anak keturunannya yang dikisahkan dengan bahasa yang sangat indah. Kisah para nabi tersebut ketika mereka masih remaja sehingga bisa menjadi contoh untuk para remaja sekarang, supaya dapat berkarakter dan berakhlak mulia.
jadi, sebenarnya kisah di Al-Quran itu tentang apa? subhanallah, ternyata banyak hal akan kita dapati tentang cerita pemuda yang tangguh mengemban tugas memerbaiki dunia, disisi lain ada juga kisah pemuda yang lemah, mendustakan Islam dan memusuhi kebenaran.
Yang diceritakan Al-Quran bukanlah hanya kisah pemuda yang baik, bahkan pemuda yang sangat memusuhi kebenaran pun juga diceritakan agar menjadi pelajaran untuk manusia pada kehidupan sekarang. inilah beberapa pemuda yang diabadikan dalam Al-Quran, silahkan disimak dan diambil manfaatnya:
Habil yang legowo dan Qabil yang rakus
Alloh mensyari’atkan kepada Adam , agar menikahkan anak perempuan-nya dengan anak laki-lakinya. Dikatakan bahwa istri Nabi Adam melahirkan anak kembar; satu laki-laki dan satu lagi perem-puan dari setiap kehamilannya. Adam menikahkan anak perempuan yang lahir dari satu kehamilan dengan anak laki-laki dari kehamilan yang lainnya. ketika itu saudara kembar Habil parasnya kurang cantik dibandingkan dengan saudara perempuan Qabil. Qabil menginginkan agar saudara perempuannya yang lebih cantik itu di-nikahkan dengan dirinya, bukan dengan Habil. Namun Adam menolaknya, kecuali bila keduanya mempersembahkan pengor-banan. Barangsiapa yang kurbannya diterima, maka wanita tersebut untuknya. (Lihat kitab Al Mishbah Al Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir)Demikianlah sepenggal kisah yang di-ceritakan Alloh dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 27-31
“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam -Habil dan Qabil- menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua -Habil- dan tidak diterima dari yang lain –Qabil-. Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.
“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
“Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang lalim.”
Maka hawa nafsu Kabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayit saudaranya. Berkata Kabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.
Kurban Habil diterima oleh Alloh karena dia telah mengeluarkan sebagian harta-nya dengan ikhlas. Sementara Qabil menge- luarkan sebagian hartanya dari harta yang buruk dan terpaksa. Oleh karena kurban-nya tidak diterima oleh Alloh , akhirnya kemudian Qabil menaruh dendam kepada Habil.Habil seorang figur yang tulus dan ikhlas dalam mengabdi kepada Alloh , dia korban-kan hartanya untuk mencari keridhoan Alloh , bahkan jiwanya pun siap dikorbankan dijalan Alloh tanpa ada rasa takut sedikit-pun ketika Qabil mengancam akan membunuh-nya, “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, maka aku sekali-kali tidak akan menggerak-kan tanganku kepadamu untuk membunuh-mu.” Itulah yang diucapkan Habil kepada Qabil yang sudah siap membunuhnya pada-hal Habil memiliki badan yang lebih kuat untuk membela diri atau membalasnya.
Qabil, lihatlah dia, sudah pendengki, pemalas, enggan pula berkarya. Habil yang seorang peternak, bersemangat mencari hewan ternak terbaik untuk dipersembahkan pada Tuhannya, Qabil malah beralasan banyak, abai dan tak mau bersusah-susah, maka ia yang bekerja sebagai petani, memilih hasil panen yang sudah jelek, busuk, yang aromanya sudah memuakkan seakan tak punya harga. Remaja dengan tipe seperti ini, jangankan cinta Tuhan, cinta wanita pun sepertinya tak bisa diraihnya
Dan untuk itulah Rosululloh bersabda:
“Jika dua orang muslim saling berhadapan dengan pedang masing-masing, maka yang membunuh dan yang terbunuh masuk neraka. Para sahabat bertanya: “Wahai Rosul-Alloh, orang yang membunuh ini (wajar masuk neraka), lalu mengapa yang dibunuh (juga masuk neraka)?” Beliau menjawab, “Karena dia (juga) berkeinginan untuk mem-bunuh sahabatnya.” (HR. Bukhari no. 31 dan Muslim no. 2888).
0 komentar:
Posting Komentar